Sabtu, 17 September 2011

Antara Bungurasih dan Arjosari

Jika ada lagu dangdut yang berjudul Denpasar-Arjosari, maka untuk kasusku ini aku ingin mengubahnya menjadi Bungurasih-Arjosari. Ya, aku tidak sedang di Denpasar. Aku di SURABAYA. Terjebak dalam dinding-dinding gedung pencakar langit. Menatap kosong kamarku yang hanya berukuran 3x2 meter. Hampa.
Handphone-ku tak menunjukkan tanda-tanda akan masuknya telepon ataupun pesan singkat darinya. Sepii sekali hidupku hari ini. Rasanya ingin sekali berlari menuju Bungurasih, naik bus patas jurusan Malang, tiba di Arjosari, melangkah masuk Angkutan Umum dan segera meluncur ke kampusnya...
Namun apa yang kulakukan sekarang?? Memeluk Mahendy, boneka beruang pemberiannya, sambil terisak isak menahan tangis..

Sajak yang kulayangkan padanya siang tadi adalah suatu hal yang sangat ingin kutunjukkan bahwa aku merindukannya. Aku RINDU dia, Tuhan..
Aku tak bisa seenaknya egois, aku tau dia sedang mengurus mahasiswa baru. Sedang sibuk-sibuknya (dan aku harus terbiasa akan hal ini setiap minggunya). Mungkin karena ini minggu pertamaku, dan hari ini adalah hari dimana kami telah genap menghabiskan 12bulan bersama, aku merasa hari ini adalah hari terberat dalam merindunya..
Cukup tulisan ini saja, tempat dimana aku mampu melampiaskan seluruh rasa kesal dan sesalku. Aku tak ingin kekesalanku kulontarkan kepadanya, pasti dia sedang capek sekali seharian berada di kampus. Dan sekali lagi aku ingin berada di Malang untuk menyeka semua rasa lelahnya.. Ah sudahlah, hanya keinginan.. Aku tak ingin keberadaanku disana, malah membuat dia pusing dan tak bisa istirahat.


Dear my Prince,
Happy First Anniversary for us
I hope we’ll be last forever and ever . Love you
With LOVE, Nella.